Kontroversi obat puyer

Polemik soal obat puyer kini menghangat di kalangan medis dan masyarakat. Namun, perdebatan yang terjadi tidak pada substansinya. kontroversi yang ditakutkan tidak hanya dialami oleh pengguna puyer, tetapi juga pada pengguna obat sediaan lainnya. Ketakutan terhadap obat puyer juga bukan disebabkan karena obat itu sendiri, melainkan karena adanya kelemahan pengetahuan dokter atau ketrampilan apoteker dalam menyajikan puyer. Kontroversi itu telah disampaikan para klinisi dalam forum seminar maupun opini di media massa, sebagai berikut :

• Menurunnya kestabilan obat, karena obat-obatan yang dicampur punya kemungkinan berinteraksi satu sama lain.
• Pemberian puyer berisiko terjadi pemberian polifarmasi
• Sulitnya mendeteksi obat mana yang menimbulkan efek samping
• Pembuatan puyer dengan cara digerus atau diblender, sehingga akan ada sisa obat yang menempel di alatnya
• Proses pembuatan obat itu harus steril, sedangkan pembuatan puyer tidak steril atau sering ada sisa dan bekas obat puyer sebelumnya
• Bisa jadi obatnya sudah rusak sebelum mencapai sasaran karena proses penggerusan
• Dosis yang berlebihan karena dokter tidak mungkin hapal setiap merek obat. Jadi akan ada kemungkinan dokter meresepkan 2 merek obat yang berbeda, namun kandungan aktifnya sama
• Kesalahan dalam peracikan obat